---
Sekarang tanggal 8
Juli kah? Oh yaa, rasanya baru beberapa malam yang lalu saya berkutat dihadapan
ponsel membuat note kecil di tanggal 1 juli. Dan sekarang saya sudah berada di
hari ke 8 bulan kelahiran sist and mom.
Tanggal 8 Juli, itu
berrati hanya tersisa 8 hari lagi untuk masuk sekolah . 16 Juli. Entahlah, saya
merasa belum siap saja, entah karena hati yang belum seratus persen menentukan
pilihan jurusan, atau karena kemauan bimbel yang belum di tanggapi oleh ayah .
*hahaha* .well, seperti yang teman-teman sadari, liburan semester kali
ini cukup panjang. 1 bulanan kurang
lebih. Lebih panjang ketimbang liburan liburan sebelumya. Tapi, entah kenapa,
saya tidak merasakan apa yang saya rasa di beberapa liburaan-liburan
sebelumnya. Semisal bĂȘte ngehome, atawa kangen sekolah, atau yaa, bosan
liburan. Ngak ada ! yaa, saya rasa memang sepanjag liburan ini, saya memang belum
merasakan bosan yang mencekam. Bosan sedikit?
Tetep deh, ngak ada kayanya. :/
Saya menikmati liburan
kali ini, walau ngak kemana-mana , just stay cool aja dirumah . jangan kan
liburan keluar kota, apalagi negara diluar sana, ke long beach aja ngak .
hihihi, tapi, alhasil saya tetap keep smile aja tuh.
So, kenapa saya
menuliskan 'galau' sebagai judul postingan kali ini?
Seperti sudah saya
kutip sedikit tadi, mungkin galau yang saya maksud adalah karena saya belum
kunjung menentukan pilihan jurusan mana yang akan saya pilih nantinya. Didera pertimbangan yang cukup sengit, antara
bahasa atau ipa. Oke, cukup sebagai
informasi saja, kebetulan sekali, diraport kami siswa siswi kelas X.1, program
jurusan dikelas XI nanti belum dituliskan . berbeda dengan kelas X lainnya.
Tapi, setidaknya kami telah diberitahu secara lisan, akan dimasukkan kejurusan
yang mana. Walaupun, tidak terlalu jelas, menurut saya :/
Tapi, Asmi –
asisten 1 – wali kelas *cieeh, asistent :P* , sudah sebelum hari bagi raport
member tahu saya, baahwa keinginan saya untuk mengabdikan diri di kelas bahasa
akan terlaksana . singkatnya, saya terpilih sebagai salah satu siswi yang akan
menduduki salah satu bangku di kelas tersebut (baca :bahasa) . saya diberitahu beberapa hari sebelum bagi
raport lewat sms yang masuk ke ponsel : congrats neng, u masuk bahasa !
Bahagia , karena
pilihan pertama saya diangket memang bahasa. Dan awalnya mau saya memang
dibahasa. Dan saya sudah sedari duduk dibangku elementary school
mencintai bahasa. Ya setidaknya saya tidak mengada – ada mengatakan bahwa saya
mencintai bahasa, toh , bukti nya memang ada. Nilai bahasa saya diraport –
teruntuk b.Indo- selalu diatas angka 8 , *tidak bermaksud menyombongkan diri,
karena banyak orang yang memang always dapet angka diatas 8 untuk prodi
bahasa Indonesia :P*
Nah, disatu sisi
memang bahagia, tapi sisi lainnya, galau -__- gak jelas . semuanya, karena
mempertimbangkan keberadaan ipa.
Bicara mengenai
ipa. Sebelum membicarakan tentang jurusannya ibu Nurleli, dan Pak Jafri itu,
ada baiknya teman-teman mengingatkembali mengenai postingan saya sebelumnya, dengan judul 'semester kelabu'.
Sudah ingat kan?
Well oke,
saya merasa tingkat kemalasan saya meningkat tajam disemester kemarin. Saya
benar-benar malas, hingga tidak melaksanakan beberapa kewajiban saya sebagai
pelajar .
Missal, saya sangat jarang
mengerjakaan pr dirumah. Biasa mengerjakan disekolah, dan itupun
mencontek hasil kerja teman yang berbaik hati meminjamkan tugasnya untuk orang
malas seperti saya. Yang ke dua, saya tidak belajar, walau sadar akan ada
ulangan . alhasil, remed menjadi makanan saya sehari –hari. Saya tidak
memperhatikan guru menjelaskan, hingga buta akan redoks, atau keluarganya
alkana alkena, juga alkuna.
Parah, sungguh
parah.
Saya mencatat rekor
dunia, memperoleh angka 19, dan 21 untuk ulangan pertama dan kedua mata
pelajaran Kimia tersebut . oh yaaaa, teman 19 bukan lah nomor sepatu, tapi
hasil kerja saya mengerjakan tugas ulangan . tidak lucu! Tapi, memalukan! -___-
Juga 21, jangan katakana saya sedang mengajak anda untuk nonton di 21, sungguh tidak! 21,
itu adalah hasil ulangan saya ! hahahaa, mari tertawa, sungguh memalukan
. oh iya, bicara soal angka 19 21. Angka itu mengingatkan saya dengan mobil
maut . ups, bukan xenia maut loh, tapi mobil maut . angkot, maksud saya :D.
Mobil maut, hiii, 19 21 *m , jungkir balik saya dan teman-teman ketika
menumpangi angkot itu, suatu hari dibebebarapa bulan yang lalu., amit amit deh,
naik angkot itu lagi.
Oke, kembali
ketopik.
Jadi, intinya, saya
didera galau yang belum bertepi mengenai pemilihan jurusan ini.
Itu semua,
karena kketetapan hati saya masuk bahasa
digoyahkan oleh ayah. Ayah memberikan beberapa gambaran, dan yaa, beliau lebih
lega jika saya memutar arah berkecimpung di ipa *saya percaya, bahwa apa yang
ayah lakukan , itu semua demi kebaikan saya *. Oh God, saya dibuat pusing oleh
masalah ini, masalah yang tidak kecil karena menentukan arah hidup saya
kedepannya. Bahkan , sangking pusingnya, saya sempat beberapa kali menangis,
karena belum kunjung menentukan pilihan mana yang terbaik untuk saya.
Saya yang awalnya
99 % yakin dibhasa, sekarang berkurang menjad 71 %. Bahkan beberapa hari yang
lalu, sempat 50 % . fifti- fifti, antara language or science !
Berulang kali
berfkir, andai saya masuk bahasa, apakah saya benar-benar akan berkiprah
dibilik bahasa saya ? apakah saya benar-benar akan diterima di Fakultas yang
saya inginkan nantinya, *semoga, Amiin*. Dan apakah saya benar-benar akan
bekerja seperti apa yang saya idam-idamkan?
Bicara mengenai
pekerjaan, saya teringat kata-kata ibu beberapa hari yang lalu tatkala
memberikan nasihat *lebih tepat omelan, hihi :D* kepada kakak saya yang sudah
menuntaskan pendidikan sarjananya . "orang, kalau sudah tamat kuliah, itu
bukan cari kerja! Tapi cari duit !"
Benar ! ibu memang
benar ! saya cerna baik-baik kalimat itu, dan itu memang benar ! memang cari
kerja, tapi, tujuan nya bukannya mencari uang? Nah itu! itu dia !! benarkan?
Cari duit!
Bekerja. Pekerjaan
apa yang saya inginkan sebenarnya?
Saya kurang tahu, dan belum dapat berakata banyak soal itu. saya adalah
anak yang baru naik kekelas XI sma, dan belum begitu mengenal dunia diluar sana
!
Namun, yang jelasnya, saya ingin bekerja yang enak, dan tentu, banyak
duitnya !:D hehee
Amiin
saya mulai sering memperhatikan news anchor *entah benar atau tidak ketikan saya :D* di tv tv, dan
saya suka akan hal itu. saya suka berbicara dan merangkai kata, dan yaaa,
sepertinya menjadi news anchor akan mengembrakan. be a journalist ^^!!
kembali ke Ipa.
Saya meminta pendapat dari sodara-sodara dan keluarga. kakak saya, Praftiwi,
saat saya tanyai lewat sms –lagi-lagi- beberapa hari yang lalu, mengenai bahasa atau ipa yang lebih baik.
Saya lupa penggalan percakapan itu, tapi satu yg saya ingat jelas "masuk
ipa, nanti kuliah mau ambil tekhnik kah?" oh dear,
saya yakin dan
percaya, teman-teman tentu tahu apa jawaban saya :D
tekhnik, kesehatan,
itu adalah makanan untuk anak-anak ipa, setidaknya begitulah pendapat saya :P . dan perlu diketahui, sejak
kecil, dimana teman-teman menuliskan di binder mereka cita-cita ingin menjadi
dokter, saya , tidak ! ya, seingat saya,
saya tidak pernah bercita-cita untuk menjadi dokter . mungkin memang, sejak
kecil saya sudah mengerti tentang keuangan keluarga :D masuk kedokteran, siapa
sih yang ngak tahu mahalnya? :)
selanjutnya,
saya Tanya dengan kakak saya yg pertama , Disfa. Dan tidak ada yg dapat saya
simpulkan, kecuali masukan beliau "terserah apa yang disuka". Tak
berhenti sampai disitu saja, saya pun mengkontak sepupu saya *ciaah, hahahaa* , ngak ding. Ngak se formal itu. sepupu
saya, Woh Ela, kebetulan mengomentari salah satu status saya di facebook.
Langsung saja, saya tanyakan kepada beliau . berhubung, dia adalah lulusan dari
sekolah yg tengah saya jejaki MAN 1 Model, dan dia adalah lulusan kelas bahasa.
Saya menemukan sebuah
pencerahaan dari masukan woh Ela, yg
intinya, apa yg saya sukai lebih baik itulah yg saya geluti. Kalau saya merasa,
memiliki basic dibahasa, mengapa pula harus berpaling kelain hati? yaya ,
begitulah kurang lebihnya :)
dan , ini sebuah masukan yg bagus.
Lalu, saya
tanyaakan pula pada Nenek, sewaktu beliau datang kerumah beberapa hari yang
lalu . Nenek Mahani, dia mengabdikan dirinya sebagai guru Bahasa dan Sastra
Indonesia cukup lama di Man model,, dan
saat ini telah pensiun dari pekerjaannya . beliau memberikan pencerahan yang menurut saya cukup baik .. "kalau
masuk bahasa, kau bisa jadi wartawan, dan bla bla bla"
Dari
masukan-masukan itulah, saya kembali diyakinkan untuk memilih bahasa sebagai
jurusan saya, 2 tahun mendatang. Namun, fikiran tentang perkuliahan tak dapat
di tinggalkan.
Ayah sempat
katakana bahwa kekhawatiran beliau, mengenai pilhan saya untuk mengambil
bahasa, adalah kelak masuk kuliahnya.
Banyak yang beranggapan bahwa memilih jurusan ipa di sma, lebih lebar
peluang kerja –kuliah mungkin juga- nantinya.
Saya pun ikut
khawatir akan hal itu. saya hanya tahu sedikit sekali mengenai cara masuk dan
beberapa hal-hal yang berkaitan dengan perkuliahan. Sifat saya yang sok tahu
ini, membuat saya bingung sendiri. Hasil penjelajaahan saya di google adalah,
jika mengambil jalur snmptn tertulis masuk kuliah nantinya, maka akan ada 3
pilihan. *saya tidak yakin, kata
'pilihan' tepat untuk menjelaskan maksud saya :/* . yang pertama, itu pilihan
ipa, lalu ips, serta ipc . 'nah disini !!
Jika nanti saya
memilih bahasa, maka ketika mengikuti snmptn tertulis, saya bisa memilih ipc .
*berhubung pilihan bahasa ngak ada* . ipc sendiri, itu adalah ilmu pengetahuan
campuran, maksudnya, ipa sama ips dicampur gitu :P . nah, dengan kata lain,
jika saya mengambil jalur itu, bukannkah saya harus menguasai ipa, juga ips?
Sedangkan 2 tahun nantinya *kembali jika saya mengambil bahasa* bukannkah bio,
fisika, kimia, geo, eko, akunt, blab la bla, tidak masuk dalam mata pelajaran di kelas bahasa?
Oh, lantas bagaimana
dengan saya?
Diantara mata
pelajaran ipa, saya lumayan suka dengan
biologi. Dari itu, jika saya *kembali * mengambil jursan bahasa, mungkin saya
akan tetap menekuni mapel biologi, diluar jam belajar sekolah. Atau juga, saya
akan menekuni semuanya, fisika, kimia, eko, bio, akun , dan blab la bla itu
walau mereka tidak masuk dalam mata pelajaran dikelas bahasa. Yaaa, itu adalah
bayangan dibenak saya saat ini. apakah saya bisa? Membagi waktu untuk semua
mata pelajaran itu? setidaknya everything is possible :) , walau saya tidak berjanji
untuk itu semua, hehehee
Setelah menulis
sejauh ini, persentasi ke bahasa meningkat menjadi 80 % :)
Beranjak dari
pemikiran dan masukan mempertimbangkan mana yang jauh lebih baik anatara ipa
atau bahasa untuk saya , saya meyakini satu hal ! bahwa, Allah SWT tentu tahu
yang mana yang terbaik untuk saya. saya teringat saran dari Bunda Fat –beliau
adalah guru qiro'at sxgus adk kandung Ibu- , "istiqhoroh !" begitu
kata beliau.
Istiqoroh, Meminta
Petunjuk Kepada Yang Maha Mengetahui .
Akhirul kata, Mohon
doa, kepada teman-teman semuanya, semoga saya ditunjukkan mana yang terbaik
untuk hidup saya. bahasa ataukah ipa. Amiiin . semoga kesuksesan mengiringi
kita semua. bahwa , bagi saya pribadi, kelas XI adalah awal dari masa depan :)
Success !!! :)
*catatan : masuk sekolah
nanti, konsultasi ke BK , tentang snmptn, kuliah, dan kerja! Sukses :)*